My Brother

Tuesday, October 21, 2008

Sebuah Senyuman dari Kesunyian Hatimu

entah mengapa

tiap kali ku melihat senyummu

menatap garis wajahmu

aku menemukan sebuah pesan

yang tak sanggup ku tangkap

namun sungguh aku tak mengerti

dalam senyumanmu itu

ada berjuta obat dalam tiap lukaku

kadang ku bertanya padaku sendiri

ketika menatapmu

benarkah adaku disisimu adalah obat bagi lukamu?

menatap segala

keindahan wajahmu adalah oase

yang takkan bisa ku dapat dari berbagai gurun

karena itu aku tak jengah jika ku bersamamu

kau adalah segala ekstase

yang kudapati dari ruang sadarku

No comments: